Catatan Akhir Tahun 2011 untuk Para Politisi

Catatan Akhir Tahun 2011 untuk Para Politisi:
Belajar Sederhana dari Hazel McCallion
Oleh: Cahyadi Takariawan*
Hazel McCallion adalah perempuan yang sangat kuat. Pada usianya yang sudah lebih dari 90 tahun, ia masih mampu menjadi walikota Mississauga, Ontario, Kanada. Ia selalu terpilih dalam pemilihan walikota sejak 1978. Sudah 33 tahun memimpin kota hingga sekarang, mampu mengubah Mississauga yang dulu kumuh, kini menjadi salah satu kota terindah di Kanada.
Masyarakat Mississauga selalu mendukung Hazel dalam setiap pemilihan walikota yang digelar secara langsung dan demokratis. Hazel selalu berhasil memenangkan para pesaing politiknya dalam ritual pemilihan umum, namun hal itu tidak membuatnya besar kepala dan sombong. Bahkan kekuasaan yang dimilikinya di Kota Mississauga, tidak mengantarkan ia menjadi seorang pemimpin yang glamour atau hedonis. Bahkan ia menampilkan jati dirinya sebagai seorang pemimpin yang sederhana dan bersahaja.
“Badai Hazel”
Nama asli Hazel McCallion adalah Joueneaux Hazel. Ia dilahirkan di wilayah Quebec pada tanggal 14 Februari 1921. Ayahnya bernama Herbert Armand Journeaux (1879 -1944), pemilik perusahaan perikanan dan pengalengan. Ibunya bernama Maude Travers (1876 – 1955) seorang ibu rumah tangga dan mengelola pertanian keluarga. Suaminya bernama Sam McCallion (1923-1997).
Ia dijuluki “Badai Hazel” oleh media, karena keberaniannya berbicara terbuka tanpa basa-basi. Hazel mengungkapkan bahwa Sam –suaminya– selalu mendorong dan mendukung karier politiknya. Sebelum menjadi walikota, Hazel dan Sam mendirikan The Mississauga Booster, sebuah surat kabar lokal.
Hazel McCallion mulai karir politiknya di distrik Streetsville, berawal sebagai ketua Badan Perencanaan Streetsville pada tahun 1967. Ia terpilih sebagai walikota Streetsville pada tahun 1970, dan menjabat sampai tahun 1973. Ia mulai terpilih menjadi walikota Mississauga pada tahun 1978.
Karena popularitasnya, ia tidak memerlukan kampanye selama proses pemilihan umum walikota. Bukan hanya itu, ia bahkan menolak menerima donasi politik. Hazel tidak meminta pihak manapun untuk menyumbangkan dana bagi pemenangan dirinya dalam setiap pemilihan wakil kota. Ia memenangkan pemilihan walikota Mississauga 12 (dua belas) kali berturutan, hingga ia berhasil memenangkan pemilihan terakhir pada 25 Oktober 2010 kemarin, pada saat usianya sudah 89 tahun.
McCallion adalah politisi Kanada pertama yang secara terbuka mendukung pembentukan negara Palestina . Ia berpendapat bahwa isu Palestina telah terdistorsi oleh berbagai kepentingan politik. “Masyarakat Palestina layak membentuk dan memiliki negara sendiri. Mengapa tidak?” katanya.
Kesederhanaan Seorang Pemimpin
Hazel adalah figur pemimpin politik yang sederhana dan bersahaja. Sepanjang perjalanan karier kepemimpinannya sebagai walikota, ia menolak mendapatkan fasilitas sopir pribadi. Ia mengendarai sendiri mobil dinas walikota, tanpa dikawal petugas dan tanpa sopir pribadi. Setiap hari ia melakukan aktivitas tersebut tanpa canggung. Ia baru menerima fasilitas sopir pribadi, setelah usianya menjelang 90 tahun sempat mengalami kecelakaan lalu lintas. Penglihatannya sudah sangat berkurang yang menyebabkannya kurang jelas melihat jalan raya.
Karena kecelakaan itulah ia tidak bisa menolak diberikan fasilitas sopir pribadi. Tigapuluh tahun ia menyetir sendiri mobil dinas walikota, kini setelah usianya semakin tua ia merelakan diantar oleh sopir pribadi. Penghematan adalah alasan yang ia kemukakan saat menolak diberikannya fasilitas sopir pribadi. “Aku masih kuat menyetir sendiri, mengapa harus diberi sopir pribadi?” tanya Hazel.
Hazel mengungkapkan bahwa dirinya melakukan sendiri semua pekerjaan praktis kerumahtanggan. “Aku membersihkan rumah sendiri, berbelanja, juga berkebun. Rata-rata orang yang berada dalam posisi seperti aku, memiliki pembantu yang melakukan semua pekerjaan tersebut. Namun aku ingin mandiri dan aku memang suka berkebun. Pekerjaan praktis kerumahtanggaan adalah sebentuk latihan dan agar aku tetap rendah hati”.
Luar biasa kuatnya kepribadian Hazel. Masyarakat Mississauga mencintai Hazel karena kesungguhannya membangun kota, dan menjadikan Mississauga menjadi wilayah hunian yang sangat nyaman bagi warga. Kini bahkan banyak masyarakat dari luar Mississauga yang ingin tinggal di wilayah itu, setelah menyaksikan keberhasilan pembangunan pada masa kepemimpinan Hazel.
Terlebih lagi karena kesederhanaan dan kebersahajaan Hazel. Ia adalah sosok pemimpin yang layak menjadi contoh bagi banyak politisi di Indonesia, yang sering tampak glamour dan bergaya hedonis. Hendaknya para pemimpin di Indonesia malu dengan Hazel, yang sudah berumur lanjut namun masih mengemudikan sendiri mobil dinasnya, tanpa diikuti pengawal serta dayang-dayang. Ia melakukan banyak penghematan untuk hal-hal yang tidak perlu dan tidak esensial.
Cobalah lihat penampilan beberapa kalangan pemimpin di tanah air. Memang ada standar protokoler yang tidak bisa mereka tolak, namun hitunglah jumlah pengawal, penyerta, dayang-dayang, sopir, asisten pribadi, sekretaris pribadi, dan banyak lagi yang bahkan tidak bisa disebut istilahnya. Berapa biaya sekali perjalanan seorang pejabat publik di Indonesia? Berapa mobil yang mengiringi ? Berapa personal yang mengawal?
Dan Hazel….. Ia berjalan sendiri. Menyetir mobil sendiri. Mengerjakan kegiatan rumah tangga sendiri…..
Sumber : http://www.pkspiyungan.org/2011/12/kolom-pak-cah-catatan-akhir-tahun-2011.html

Posting Komentar untuk "Catatan Akhir Tahun 2011 untuk Para Politisi"