PKS Sambut Baik Kesepakatan Golkar-SBY

JAKARTA—Presiden Partai Keadilan Sejahtera Luthfi Hasan Ishaaq menyambut baik hasil pertemuan antara Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie dengan Presiden SBY, Selasa kemarin. Hasil pertemuan tersebut menunjukkan kenegarawanan SBY. Karena tidak terpengaruh oleh desakan berbagai manuver yang dilakukan oleh sejumlah kalangan.

“Hasil pertemuan itu menunjukkan bahwa SBY mengambil langkah bijak sebagai negarawan dengan mengedepankan kepentingan nasional dari yang lainnya,” kata Luthfi, Rabu (9/3) di Jakarta.

Luthfi tidak bisa membayangkan jika SBY terpancing oleh desakan orang-orang yang punya banyak kepentingan. Bisa dipastikan stabilitas politik akan terganggu dan akan berpengaruh negatif atas kinerja pemerintahan SBY ke depan.

Belum Dipanggil

Dalam kesempatan tersebut Luthfi menjelaskan bawa hingga hari ini (Rabu 9/3) SBY belum mengundang pimpinan PKS, baik Presiden PKS maupun Ketua Majelis Syuro.  PKS hanya mendengar dari berita di media massa bahwa SBY akan memanggil pimpinan PKS. “Tapi hingga hari ini kita belum tahu kapan SBY akan mengundang kami,” ujarnya.

Presiden PKS terus melakukan kegiatan rutinnya, sosialisasi hasil Mukernas ke struktur di bawah dan menyamakan persepsi terhadap dinamika politik yang terjadi belakangan ini. “Kegiatan sosialisasi ini dilakukan agar struktur dan kader di bawah memahami konsideran langkah-langkah yang diambil oleh pengurus di pusat,” jelasnya.

PKS pun tidak terlalu terusik oleh berbagai ingar bingar yang terjadi di luar. Karena itu sejumlah pimpinan PKS, mulai dari Presiden, anggota dewan, dan pengurus DPP PKS, Selasa malam menggelar makan bareng dengan sejumlah elemen mahasiswa dari 3 Provinsi yaitu Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat, di antaranya BEM, KAMMI. Gema Keadilan, dan sejumlah elemen organisasi kepemudaan lainnya di Warung Apresiasi, Bulungan, Jakarta Selatan. Setelah makan kambing guling bersama ratusan aktivis mahasiswa dan organisasi pemuda itu, diajak nonton bareng film Rumah Tanpa Jendela.

“Film tersebut sangat baik. Berkualitas dan tidak cengeng. Bagus ditonton oleh semua kalangan, terutama geneerasi muda,” kata Luthfi, soal alasan mengajak para aktivis mahasiswa dan pemuda nonton film tersebut.

Berbagi :